Kecepatan teknologi informasi dan komunikasi berperan penting untuk masyarakat di tengah pandemi covid 19 saat ini, sangat di perlukan bahkan membantu baik di bidang kesehatan, pendidikan, perkerjaan, bisnis dan lain sebagainya.
Informasi yang cepat, mudah, dan bisa diakses di mana saja adalah harapan semua orang sehingga tetap bisa menjalani aktifitas di keadaan pandemi.
Keberadaan teknologi tidak bisa lepas dari sinyal, dalam berkomunikasi memang sangat penting adanya sinyal ataupun jaringan internet terutama bagi para pelajar di masa pandemi sekarang ini.
Para pelajar diminta untuk belajar menyerahkan tugas melalui handphone, karena belum dibukannya sekolah untuk aktifitas belajar dan menajar hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran covid 19 yang lebih luas lagi.
Tapi, pernahkan ketika Anda melakukan komunikasi baik itu melalui telepon, pesan singkat, menggunakan media sosial, menggunakan aplikasi untuk belajar atau rapat secara firtual penggunaan jarngan internet, tiba-tiba terputus atau loding begitu saja?
Anda mungkin akan mengira paket internet habis atau pulnyanya tidak cukup, tetapi jika semua masih ada tentu ada faktor lain yang menjadi latar belakang masalah koneksi internetnya.
Faktor yang mungkin sedang terjadi bisa saja karena ganguan cuaca buruk, mati lampu, perbaikan jalur/tower atau bisa saja disebabkan kendala blank spot. Dilangsir dari blg.lintasarta.net Blank spot adalah kondisi di mana suatu area yang tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi, baik untuk komunikasi secara jaringan telepon atau untuk komunikasi digital seperti jaringan internet.
Jika suatu tempat terjadi blank spot, hal ini akan mempersulit komunikasi dua arah dan akan merepotkan penguna karena harus mencari area yang ada jaringannya supaya tidak terjadi kendala terputus-putus saat melakukan komunikasi.
Hal ini juga seringkali di rasakan oleh para pelajar, mahasiswa, pekerja saat melakukan pembelajaran atau peretmuan secara firtual mereka harus keluar rumah untuk mencari sinyal hal ini dilakukan untuk menghindari ketertinggalan informasi dan pembelajaran.
Dilangsir dari metrojambi.com, Hampir 70 kecamatan dengan 170 desa di provinsi Jambi masih berada di zona blank spot atau area yang tidak tersentuh sinyal komunikasi. Hal ini diketahui berdasarkan data di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) provinsi Jambi pertanggal 24 Maret 2020, kepala Diskominfo provinsi Jambi Nurachmat Herlambang mengatakan, jumlah tersebut belum di kategrikan apakah benar-benar blank spot atau hanya lemah sinyal komunikasinya.
Banyak hal yang melatar belakangi terjadinya blank spot di suatu tempat, mulai dari faktor teknis maupun non teknis misalnya kondisi geografis seringkali menjadi faktor yang digadang-gadang memperlambat pembangunan.
Sulitnya medan, tempat yang terpencil membuat sinyal akan sulit didapatkan karena tidak ada sarana seperti BTS dan kabel optik, selain itu cuaca buruk, hujan deras akan dapat mempengaruhi arah jaringan ketika penerimaan sinyal dan menghalangi gelombang radio, alhasil jaringan terganggu bahkan hilang.
Akibat minimnya sarana dan prasarana membuat semuanya sedikit terhambat bahkan jika hal ini terus terjadi maka tekertingalan akan membayangi kita. Sinyal lemah dan hilang timbul ini sangatlah berpengaruh, apa lagi di kondisi saat ini semua di minta serba online mulai dari sekolah, kuliah, berkerja, bahkan semua aktifitas di usahakan secara firtual untuk menghindari kerumunan atau keramainan sampai pandemi ini bisa teratasi.
Menganai masalah blank spot ada beberapa yang bisa dilakukan masyarakat diantaranya bisa dengan memperkuat sinyal dengan menggunakan layanan WIFI atau VSAT (very small aperture termina).
Tapi bagi masyarakat yang ekonminya menengah kebawah ini sangat tidak terjangkau dan terbilang mahal jika mereka harus membelinya, kita lihat berita atau mungkin lingkungan kita sendiri menyikapi hal ini ada banyak relawan.
Organisasi yang perduli mereka membangun WIFI secara gratis untuk membantu para pelajar yang kurang mampu untuk mengakses internet supaya dapat terus belajar, bahkan sekarang pemerintah juga sudah mempunyai program pembagian kouta gratis.
Kamajuan zaman sangat terasa sudah, perkembangan teknologi semakin melesat jauh di atas meninggalkan semua yang tidak bisa ikut bersaing di dalamnya.
Keberadaan teknologi harus juga di imbangi dengan fasilitas yang memadai dengan sumber daya manusianya yang harus mempuni pula sehingga semuanya bisa berjalan dengan seimbang.
Fatmawati, Ketua Komunitas Menulis Al-Mujaddid, Mahasiswi STIE Syari’ah Al-Mujaddid, Tanjung Jabung Timur.
Masyaallah Tabarakallah…..