SURYALAYA

SURYALAYA

Kabar
Oleh: Gusli

Suryalaya diambil dari istilah sunda yitu ‘ surya artinya matahari dan laya artinya tempat terbit, Jadi, Suryalaya secara harfiah mengandung arti Tempat Matahari Terbit.

Suryalaya sendiri adalah sebuah nama pondok pesantren yang terletak di kabupaten tasikmalaya, jawa barat, pesantren suryalaya terkenal dengan ‘ Inabah ‘ sebuah program yang dibilang di khususkan untuk mengobati para pecandu narkoba dengan metode dzikir, pondok pesantren suryalaya sendiri di dirikan pada 5 September 1905, di dirikan oleh syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau akrab beliau di panggil santri dengan sebutan Abah sepuh, karna usianya yang sangat sepuh, pada masa perintisan, pondok pesantren suryalaya mengalami banyak hambatan dan rintangan, hambatan itu dating dari pemerintah colonial belanda, pesantren suryalaya sendiri terletak di kampung godebag, desa tanjung kerta Tasikmalaya, Jawa Barat.

Abah Sepuh mendapatkan khirqoh ( legitimasi penguatan sebagai guru mursyid ) dari Syaikh Tholhah bin Talabudin dalam Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah, Sejak saat itu Pondok Pesantren Suryalaya di kenal masyarakat luas sebagai pusat kegiatan Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah, abah sepuh juga dibantu oleh Sembilan wakil talkinnya pada usianya yang ke – 120 tahun, Abah Sepuh wafat. Kepemimpinan dan kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akrab di panggil dengan sebutan Abah Anom.

Karna usianya yang masih muda maka di sebut dengan panggilan Abah Anom, pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya berperan aktif sekali dalam kegiatan keagamaan, social, pendidikan, pertanian, kesehatan, lingkungan hidup, dan kenegaraan, hal idi dibuktikan dengan penghargaan yang diberikan presiden, pemerintah pusat dan daerah , bahkan dari dunia internasional atas prestasi dan jasa – jasany, dengan kemudian eksistensi dan keberadaaan pondok pun semakin kuat dan di butuhkan oleh banyak umat.

            Factor yang mendominasi yaitu banyaknya masyarakat dari berbagai daerah yang ingin belajar tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah, tanggal 11 maret 1961 atas prakarsa alm, H. Sewaka mantan Gubenur Jawa Barat dan juga mantan Menteri Pertahanan RI alm, Kusuma Sumantri, dibentuklah sebuah yayasan serba bakti pondok pesantren,ini di bentuk dengan tujuan untuk membantu tugas Pangersa Abah Anom dalam penyebaran tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah serta usaha mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, setelah dibentuknya yayasan serba bakti, pondok pesantren semakin banyak di kenal di seluruh pelosok Indonesia, bahkan sampai ke berbagai negara diantaranya ada Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand dan Australia serta negara – negara Eropa serta Amerika, ajaran tarekat qodiriyah wa naqsyabandiyah semakin luas perkembangannya, untuk membantu Pangersa Abah Anom sebagai mursyid beliau mengangkat parawakil talkin yang tersebar di seluruh Indonesia dan di beberapa negara untuk membantu tugasnya.

 Pangersa Abah Anom wafat pada hari senin tanggal 5 September 2011 saat pukul 11.55 dalam usianyayang ke – 96 tahun.

Sampai saat ini belum ada pengganti mursyid Pangersa Abah Anom tetapi sebelum beliau wafat beliau meninggalkan sebuah surat pernyataan, menyatakan dan menunjuk KH. Noor Anom Mubarok, BA, KH Zaenal Abidin Anwar dan H. Dudun Noorsaiduddin, untuk mengelola, memelihara dan melestarikan pondok pesantren suryalaya.

Maka dengan adanya surat pernyataaan ini, kepada seluruh pimpinan lembaga termasuk para mubaligh dan wakil talkinyang ada di lingkunagn pondok pesantren suryalaya, apabila ada masalah – masalah yang berkaitan dengan kebijakan lembaga, fisik, bangunan, pendidikan dan pengajaran, dan pembinaan ikhwan TQN, Pondok Pesantren Suryalaya, supaya berkonsultasi nama – nama tersebut diatas.



PATAPAN SURYALAYA, 13 Februari 1956
Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan

t.t.d
(Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin0

  1. Jangan benci kepada ulama yang sezaman
  2. Jangan menyalahkan pengajaran orang lain
  3. Jangan memeriksa murid orang lain
  4. Jangan berhenti bekerja meski disakiti orang
  5. Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu

Walaupun Pangersa Abah Anom telah wafat tetapi beliau tetaplah mursyid kami karna belum ada yang menggantikan beliau sebagai mursyid karna belum adanya tanda – tanda kewalian yang ada pada wakil talkin biarlah itu kuasa Allah swt, bagi kami Pangersa Abah Anom masih tetap hidup hanya jasadnya saja yang tiada tetapi jiwanya akan tetap hidup dalam qalbu kami.


Penulis : Gusli bambang irawan –  Mahasiswa UIN STS JAMBI.

Bagikan via:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *