Perempuan dan Pendidikan ibarat dua sisi koin yang tidak bisa dipisahkan, berbeda tapi saling terikat.
Meskipun kita hidup di zaman modern, dimana “emansipasi Wanita” “kesetaraan gender” menjadi sebuah diksi yang tidak asing lagi kita untuk didengar. Akan tetapi pada kenyataannya di lingkungan kita masih sering menganggap bahwa Perempuan tidak harus berpendidikan, kita sering mendengar ucapan “untuk apa anak Perempuan punya Pendidikan tinggi, atau kenapa anak Perempuan harus kuliah jauh-jauh meninggalkan orang tua, menghabiskan banyak uang, toh akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga yang akan mengurus anak, suami, dan keluarga.
Terkadang agak miris di era yang sudah serba canggih, semua orang mendewakan teknologi, akan tetapi pola pikir dan pandangan terhadap Perempuan masih sama seperti zaman penjajahan.
Masih sedikit orang yang menyadari bahwa Pendidikan pertama seorang anak adalah IBU. Peran ibu sangat penting, terbentuknya anak-anak yang cerdas, sholeh/sholehah, beradab, berakhlak karimah, karena didikan orang tau, terutama ibu.
Ayah adalah pondasi penting dan imam dalam sebuah keluarga tapi ibu adalah segalanya.
Perempuan berpendidikan bukan untuk menjadi “APA” mereka di masa akan datang, atau “JABATAN APA” yang akan di dudukinya, akan tetapi untuk bekal bagaimana cara mereka mendidik anak-anaknya, menjaga keutuhan keharmonisan keluarganya. Perempuan membutuhkan Pendidikan untuk menjalankan tugas dan kewajibannya dalam keluarga.
Misnawati
Dosen