Ketika Merah Putih Terkoyak

Ketika Merah Putih Terkoyak

Puisi
Oleh: Haeran

Indonesiaku,

Kami bangga dari perutmu dilahirkan

Di atas tanahmu kami dibesarkan

Pun di atas tanahmu kelak kami dikuburkan

Tempat pusara ditancapkan saat tiba waktu yang ditentukan

Indonesiaku,

Engkau bukanlah bangsa picisan[1]

Yang lahir dan terbebas dari penjajahan bukan karena belas kasihan

Tapi melalui perjuangan dengan sejuta pengorbanan

Hingga titik darah penghabisan karena harga diri yang harus dipertahankan

Indonesiaku,

Setengah abad lebih engkau terbebas dari belenggup penjajahan

Berjuta prestasi oleh anak bangsa telah ditorehkan

Ratusan ilmuwan telah engkau persembahkan

Mulai dari B.J. Habibie hingga Dr. Terawan

Indonesiaku,

Sejumlah pahlawan telah engkau lahirkan

Dari Cut Nyak Dien hingga D.I. Panjaitan

Sejumlah atlet telah engkau jadikan kebanggaan

Dari Bambang Pamungkas hingga Muhammad Ahsan

Indonesiaku,

Engkau hari ini menanggung tidak sedikit penderitaan akibat ulah tanpa perhitungan

Engkau pasti bersedih tidak terkirakan

Akibat beban hutang yang semakin tidak terbayarkan

Semua tidak terbantahkan karena didukung fakta menguatkan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Berbagai perisitiwa terus disuguhkan

Korupsi menjadi rutinitas harian di setiap lini kehidupan

Pelakunya tikus-tukus berdasi yang bebas berkeliaran

Lari membawa kabur aset tanpa rasa iba dan penyesalan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Akhlak generasi muda penerus bangsa semakin mengkhawatirkan

Tawuran dan perkelahian menjadi ajang adu kekuatan

Siswa menganiaya guru menjadi kebanggaan

Guru membela diri semua pihak menyalahkan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Yang kaya hidup semakin berlebihan

Yang miskin semakin memprihatinkan

Seolah bukan sebuah kewajiban untuk membantu yang membutuhkan

Tapi itulah kenyataan yang kita saksikan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Kebakaran hutan menjadi fenomena tahunan

Yang datang menyisakan duka menyedihkan

Akibat ulah oknum berbalut keserakahan

Sampai kapan kami harus bertahan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Ketika musim kemarau berganti musim hujan

Banjir pun datang menjadi tak terelakkan

Sudah menjadi langganan tahunan

Abikat hutan ditebang dan dibakar tanpa perhitungan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan mulai tergoyahkan

Persatuan dan kesatuan dinomorduakan

Kepentingan pribadi dan golongan didahulukan

Karena membawa keuntungan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Konflik berdarah sesama anak bangsa tak terhindarkan

Pemicunya hal sepele yang tak perlu dibesar-besarkan

Korban berakhir dengan bergelimpangan

Menyisakan pilu tak berkesudahan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Harga kebutuhan pokok setiap saat mengalami kenaikan

Seolah tanpa perhatian

Komoditas pertanian merosot menyisakan pilu menyesakkan

Laksana negeri tak bertuan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Narkotika menjadi konsumsi anak bangsa yang mematikan

Membuat penggunanya menjadi ketagihan

Yang berasal dari semua kalangan

Tanpa memandang status dan kedudukan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Pemimipin adil menjadi barang langka yang sulit ditemukan

Mereka datang sesaat sebelum pemilihan

Dengan membawa sedikit bantuan

Dibumbui dengan aroma pencitraan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Mencari sesuap nasi begitu menyusahkan

Jutaan tenaga kerja mengadu nasib ke negeri seberang demi pundi-pundi rupiah menjanjikan

Harga diri tak lagi mereka hiraukan

Dengan harapan kelak hidup serba berkecukupan

Hari ini, Merah Putih terkoyak,

Beban berat anak negeri menanggung sejumlah penderitaan

Kenaikan sejumlah iuran yang terus diwacanakan

Tanpa menghiraukan jeritan berkepanjangan

Menjadikan tidur tidak nyenyak sepanjang malam seperti yang diimpikan

Esok, Merah Putih tidak boleh lagi terkoyak

Indonesiaku tak boleh lagi bermuram durja yang berkepanjangan

Indonesia harus bangkit dari keterpurukan

Kami rindu menjadi macan dunia yang membanggakan

Itulah yang kami harapkan

Esok, Merah Putih tidak boleh lagi terkoyak

Bangsa ini harus bangkit dari keterpurukan

Bangsa ini tidak boleh menjadi penonton sebuah pertandingan

Melainkan sebagai pemain dan pulang membawa kemenangan

Itulah yang kami harapkan

Esok, Merah Putih tidak boleh lagi terkoyak

Bangsa ini jangan menjadi bangsa terlupakan

Dengan rekam jejak yang terabaikan

Tapi menjadi bangsa yang diperhitungkan

Itulah yang kami harapkan

Esok, Merah Putih tidak boleh lagi terkoyak

Merah Putih harus kembali berkibar di setiap sudut negeri hingga daerah perbatasan

Dari Uzbekistan hingga Afrika Selatan

Bukan hanya di kantor kedutaan atau karena memperingati hari kemerdekaan Tapi karena prestasi membanggakan

Nipah Panjang, 04 Desember 2012


[1] Picisan diartikan sebagai “sesuatu yang memiliki mutu buruk/dibuat dengan kualitas rendah”

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Heri. N
5 years ago

waww