Game Online dan Penyakit Mental Remaja Kita

Game Online dan Penyakit Mental Remaja Kita

Teknologi

Oleh: Devi Yulianti.

Game online merupakan suatu wadah (tempat) bermain bagi remaja yang sangat menyukai bermain game, game online banyak sekali jenis permainannya mulai dari game strategi, pertualangan, dan musical sehingga menimbulkan daya tarik bagi setiap orang yang memainkan game online tersebut.

Lebih menariknya lagi game online kekinian tersebut dapat terkoneksi antar teman bahkan bisa menjangkau seluruh belahan dunia, tidak jarang juga terdapat fitur komunitas-komunitas online yang didalamnya berkumpul para pemain game sehingga menjadi sarana informasi dalam bentuk jaringan sosial antar sesama pemain game terutama game online.

Akibatnya apa? Efek masifnya perkembangan teknologi sangat memudahkan antar sesama pemain game, dan tidak jarang mereka rela menghabiskan waktu berlama-lama menatap layar handphone, sehingga membunuh aktifitas lainnya. 

Menurut Bobby Boden Heimer (1999: 129), game online diartikan sebagai program permainan yang tersambung melalui jaringan yang dapat dimainkan kapan saja, dimana saja dan dapat dimainkan bersamaan secara kelompok diseluruh dunia dan permainan itu sendiri menampilkan gambar-gambar menarik seperti yang diinginkan, yang didukung oleh komputer.

 Jadi dapat disimpulkan bahwa, game online adalah game yang berbasis video yang terhubung dengan internet, tanpa internet game online tidak akan bisa dimainkan.

Sekarang ini game online berkembang pesat, mulai dari bermunculannya game- game terbaru dan menarik dengan grafik game seperti di dunia nyata. Tidak heran jika para remaja sangat menyukai permainan berbasis online ini.

Dilansir dari kompas.com sebanyak delapan anak berusia 7-15 tahun harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSDJ) Animo Gundohutomo, Kota Semarang, Jawa Tengah karena terindikasi game online.

Beberapa ciri umum kecanduan game online pada anak antara lain, lupa belajar, lupa mengerjakan pekerjaan rumah (PR),  bangun selalu kesiangan, sering bolos sekolah, kemudian tidak mau melepaskan handphone nya, dan marah ketika handphone mereka diambil.

Menurut KBBI, mental adalah bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang bukan bersifat badan atau tenaga. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mental adalah sebuah pemikiran, asumsi, atau konsep berfikir manusia dalam merespon sesuatu. Cara seseorang berpikir ini dipengaruhi oleh pengalaman, hasil belajar atau lingkungan.

Gangguan mental menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.

Contoh dari gangguan mental ini adalah mudah marah, sering berkata kasar, tempramental (suka memukul), ada juga yang suka membanting barang jika sedang marah.

Dilihat dari pengertian dan gangguan mental diatas, tentu saja game online ini sangat berpengaruh terhadap mental remaja, dimana remaja yang bermain game online secara terus-menerus akan kecanduan dan akan mengalami gangguan pada fungsi otak selain itu juga berdampak pada mata karena terus terkena sinar radiasi layar handphone, seperti mata menjadi merah, perih dan berair bahkan dapat mengakibatkan kebutaan.

Banyak lagi pengaruh yang berkaitan dengan mental, dan tak jarang juga mereka akan melakukan tindakan kekerasan/bullying kepada orang lain, karena mereka beranggapan bahwa yang mereka lakukan itu biasa seperti apa yang mereka lakukan didalam game.

Mereka akan sulit membedakan antara dunia nyata dan dunia maya dengan pola pikir yang sudah terpengaruhi oleh game yang mereka mainkan.

Selain itu. Menurut teori psikologi sosial, anak yang sering bermain game online dengan otomatis akan mengalami manajemen waktu yang buruk. Mereka lebih sering bermain game dari pada bersosialisasi dengan keluarga maupun temannya.

Hal ini merupakan pengaruh buruk terhadap mental remaja, dimana seharusnya mereka belajar untuk menggapai cita-cita dan impian mereka, tetapi terhalang oleh pengaruh game online tersebut.

Dan seharusnya remaja adalah penerus bangsa, namun apa jadinya bila bangsa Indonesia diteruskan oleh remaja yang kasar dan tidak bisa bersosialisasi karena gangguan mental.

Mau dibawa kemana masa depan kita sebagai remaja Indonesia jika tidak berubah dari sekarang? Sayang sekali jika masa remaja digunakan dengan hal-hal yang tidak ada gunanya sama sekali, boleh saja bermain game asalkan ingat waktu!

Dengan ini, tentunya dapat menjadi peringatan bagi para remaja untuk lebih mengefisienkan waktu dalam bermain game online. Ketika biasanya waktu mereka hanya dihabiskan untuk bermain game mungkin bisa di manfaatkan ke hal yang lebih positif lainnya.

Lebih jauh dari itu, disini peran orang tua sangat berpengaruh untuk terus mengontrol, mendidik dan memperhatikan anak-anaknya demi kesehatan mental anak tersebut, dilain sisi anak-anak kita juga harus dibimbing untuk mengatur waktu agar dapat lebih banyak bersosialisasi kepada keluarga dan lingkungan sekitar demi menghilangkan efek candu game online yang kini menjadi momok untuk para orang tua diluar sana.

Penulis Adalah Mahasiswi STIE Syariah Al-Mujaddid, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Anggota Komunitas Menulis Al-Mujaddid

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Zaenal
5 years ago

Bermanfaat..
Good opinion

5 years ago

Bagus untuk refensi bagi gamer

Heri. N
5 years ago

amazing