Akhir-akhir ini media dan beberapa saluran televisi kembali diramaikan dengan hadirnya kembali sang Rocky Gerung, Pengamat Politik yang dengan suara lantang selalu mengkritik rezim pemerintahan Jokowi saat ini.
Setelah beberapa bulan tidak terlihat akhirnya baru-baru ini ia kembali hadir di acara ILC pada tanggal 26 Agustus 2020 dengan judul “Kejaksaan Agung Terbakar”. Seperti biasa kritik kritik tajam lalu ia utarakan kepada rezim pemerintahan.
Bagi sebagian orang mungkin tidak asing lagi dengan sosok Rocky Gerung ini, ia mantan dosen Universitas Indonesia sekaligus pendiri SETARA Institute dan peneliti di Penghimpunan Pendidikan Demokrasi.
Kepintarannya mengolah kata dan mempunyai banyak referensi menjadi daya tarik sendiri bagi penonton dan seakan-akan menjadi idola baru bagi anak-anak muda khususnya kalangan mahasiswa.
Profil Singkat
Rocky Gerung lahir di Manado Sulawesi Utara, 20 Januari 1959. Ia adalah seorang filsuf,akademisi dan intelektual publik Indonesia. Ia pernah mengajar di Universitas Indonesia dan merupakan salah satu pendiri setara Institute seperti yang penulis sebutkan di awal.
Rocky mulai berkuliah di Universitas Indonesia Tahun 1979. Ia pertama kali masuk ke jurusan ilmu politik, yang saat itu tergabung dalam Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, sebelum memutuskan untuk pindah ke jurusan ilmu filsafat dan lulus pada tahun 1986.
Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung dalam fakultas ilmu pengetahuan budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015.
Iya berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.
Bersama tokoh-tokoh seperti Abdurrahman Wahid dan Azyumardi Azra, Rocky ikut mendirikan Institusi Setara, sebuah wadah pemikir di bidang demokrasi dan hak asasi manusia pada tahun 2005.
Fakta-fakta menarik dari Rocky Gerung
Berbicara tentang biografi Rocky Gerung tentunya kurang lengkap jika seandainya tidak membicarakan beberapa fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui saya masyarakat luas.
- Ia merupakan pemain saham handal, sehingga ia kerap dipanggil sebagai pembicara di berbagai perusahaan-perusahaan besar dan gaji atau bayarannya dari pembicara tersebut cukup tinggi.
- Belum lama ini misteri tentang yang kehidupan Rocky Gerung mulai tersorot, dilansir dari YouTube Alvin And Friends. Tengah mewawancarai pengamat politik tersebut. Dalam akun YouTube tersebut, terlihat rumah Rocky Gerung yang begitu mewah berada di pinggir tebing. Rumah tersebut sangat asri dan nyaman karena diketahui pemiliknya memang sangat mencintai alam, dan hoby naik gunung.
- Selama mengajar di UI tidak pernah mengambil gajinya, ini juga termasuk salah satu fakta unik Rocky Gerung, karena ternyata selama menjadi dosen di UI kurang lebih 15 tahun mengajar di sana, gaji yang diterimanya tidak pernah diambil, semuanya disumbangkan ke almamaternya tersebut.
- Gelar profesor yang di sandangnya ternyata booming setelah ia kerap tampil di ILC, cara ia menyampaikan argumen yang teratur dan terstruktur begitu mengagumkan membuat Karni Ilyas sebagai host waktu itu menggelarnya dengan julukan profesor. Namun faktanya adalah ia seorang sarjana filsafat dan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
- Rocky Gerung juga dekat dengan Mantan Presiden ke Empat Indonesia, KH. Abdurahman Wahid (Gusdur). Selain itu ia juga dekat dengan tokoh-tokoh terkenal di negeri ini, karena background aktivis tadi. Kedekatannya dengan para tokoh-tokoh nasional membuat ia sepakat untuk mendirikan SETARA Institute yang bergerak di bidang demokrasi serta hak asasi manusia.
- Tulisan-tulisan dari Rocky Gerung sangat mudah di temui di media-media massa. Selain ia juga menerbitkan buku seperti Teori Sosial, dan Praktik Politik dan juga Hak Azasi Manusia, Teori, Hukum, Kasus, serta beberapa jurnal.
- Hal menarik terakhir adalah ia belum pernah menikah dan juga tidak memiliki seorang anak, padahal usianya tidak bisa dikatakan muda lagi.
Itulah hal-hal menarik dari Rocky Gerung, selain terkenal kontroversial figur tersebut wajib hadir di negeri ini sebagai wajah baru untuk pengkritik pemerintah agar demokrasi di negeri ini tetap berjalan dan sehat.
Penulis Adalah, Dosen STIE Syari’ah Al-Mujaddid, Pendiri Komunitas Menulis Al-Mujaddid, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
