Engkau melambai lesu
Hampir sebulan tinggal menghitung hari
saat angin menderu kau tantang langit
saat angin mati kau tertekuk layu
tanpa daya membisu
Berapa kali engkau memandang
burung terbang dari dahan ke dahan
bercericit menyambut pagi
saling menjerit di musim kawin
menyulam sarang di kala petang
Berapa lama kau pandang pepohonan
kadang daun menguning luruh berguguran
kadang daun hijau pupus bertunas
tersiram hujan membasah semalam
Sebentar lagi engkaupun tergulung
roda berputar secepat panggung
Berapa lama tak ada hormat
Semua sibuk sembunyi di goa bingung
ingin selamat dari sergapan pati
tanpa peduli
Kini tubuh makin lusuh
Hujan badai terik mentari
menggerogoti sekian waktu
Satu-satu helai urat beranimu putus
Hempasan lepas melemahkanmu
pudar sucimu terkulai pilu
Kemana engkau akan membusung diri
bukankah generasi enggan bersaksi
Engkau merah putih pertiwi
kini terpancang berkibar sendiri
Niniek Sutarti (Niens)
Batam, 28082020