Resesi

Apa Itu Resesi, dan Apa Saja Penyebab Terjadinya Resesi?

Ekonomi
Oleh: Wandi
Oleh: Wandi

Dalam beberapa bulan terakhir Indonesia bahkan dunia sedang diresahkan dengan adanya wabah covid-19, virus ini meluluhlantakkan seluruh sendi perekonomian tidak terkecuali perekonomian yang ada di Indonesia.

Dilansir dalam berita detik.com pada tanggal 30 Agustus 2020, Mahfud MD menyatakan bahwa Indonesia bulan depan hampir mengalami Resesi.

Berangkat dari perkataan tersebut penulis ingin mengkaji lebih dalam apa itu Resesi dan dampaknya bagi perekonomian Indonesia.

“Resesi adalah satu siklus kontraksi perekonomian yang berlangsung selama 6 bulan atau lebih lama”. Faktor internal maupun eksternal bisa memicu terjadinya resesi. Boone dan Kurtz (2007:122).

Kondisi perekonomian dalam negeri yang sedang lesu, peristiwa yang memaksa berhentinya usaha-usaha, serta kebijakan ekonomi yang kurang tepat bisa berakhir pada Resesi.

Faktor eksternal seperti krisis yang dialami negara-negara lain juga bisa memicu terjadinya Resesi.

Covid-19 ini, “memaksa” dunia bisnis untuk berhenti, menghambat pertumbuhan perekonomian Indonesia yang memang belum stabil.

Indikasi awal terjadinya Resesi sudah bisa kita lihat dengan banyaknya karyawan karyawan yang mengalami PHK, ketidakjelasan tunjangan hari raya (THR), pertumbuhan ekonomi yang terancam negatif, gaji gaji yang telat dibagikan dan sebagainya (Lulu Carissa).

Ketika indikasi awal sudah terlihat, penting dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi krisis, supaya ya Indonesia tidak jatuh ke situasi depresi yang berpotensi menyebabkan koleksinya perekonomian, apalagi negara masih mengalami defisit 5% (Sri Mulyani, 2020).

Resesi pada intinya adalah merosotnya pertemuan ekonomi, sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan tindakan yang menstimulasi pertumbuhan ekonomi, yang disebut kebijakan fiskal ekspansif, (Cregger 2015:8-9).

Covid-19 merupakan hantaman yang kuat bagi perekonomian Indonesia, bahkan membawa ke ambang gerbang resesi, di mana pertumbuhan dan kebijakan ekonomi mencapai negatif.

PSBB adalah faktor utama dan menjadi penyokong pertama yang mengakibatkan bisnis bisnis untuk berhenti atau beroperasi secara terbatas yang tentunya menghambat roda perekonomian yang ada di Indonesia.

PSBB tentu membawa dampak bagi masyarakat yang berujung pada kemiskinan dan kesengsaraan rakyat.

Meskipun begitu, menurut pemerintah itulah jalan salah satunya untuk menyelamatkan Indonesia dari keterpurukan yang lebih dalam.

Menurut Forbes, setidaknya ada 6 fenomena utama yang dapat menyebabkan sebuah negara terjun ke dalam jurang Resesi, yaitu:

  1. Guncangan Ekonomi Tiba-Tiba

Guncangan ekonomi yang muncul tiba-tiba adalah masalah yang dapat menimbulkan kerusakan finansial yang serius. Pandemi Global virus Corona ini merupakan salah satu contoh peristiwa yang dapat mematikan ekonomi di seluruh dunia tanpa peringatan.

  1. Hutang Yang Berlebihan

Memiliki hutang yang berlebihan juga dapat menyebabkan resesi, apalagi ketika individu atau sebuah bisnis memiliki terlalu banyak hutang dan tidak mampu membayar tagihan tersebut. Meningkatnya default hutang dan kebangkrutan dapat dengan mudah membalikan perekonomian.

  1. Gelembung Aset

Ketika keputusan investasi didorong oleh emosi, hasilnya dapat berdampak buruk. Investor bisa menjadi terlalu optimis selama ekonomi kuat dan mulai menggembungkan pasar saham atau gelembung Real Estate. Ketika gelembung itu meletus, panic selling dapat menghancurkan pasar dan menyebabkan rakyat itu.

  1. Terlalu Banyak Inflasi

Inflasi adalah tren harga yang stabil dan naik dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah menyusut, dan selanjutnya menekan harga. Baik inflasi dan deflasi, jika tak terkendali sudah pasti dapat menyebabkan resesi. Ketika umpan balik deflasi lepas kontrol, orang nggak berhenti berbelanja, yang merusak ekonomi.

  1. Perubahan Teknologi

Penemuan baru memang meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang, Namun ternyata juga dapat menyebakan resesi. Contohnya saat revolusi Industri membuat banyak profesi menjadi tak lagi berguna untuk dapat memicu resesi, (Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia).

 

Penulis Adalah, Dosen STIE Syari’ah Al-Mujaddid, Pendiri Komunitas Menulis Al-Mujaddid, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments